PERTANYAAN DAN JAWABAN PRESENTASI KELOMPOK III
BAB 3 (BUKTI AUDITING)
Nama Kelompok:
Juliani (150810033)
Niko Andrian (150810016)
Arina Rizki Amalia (150810046)
Fera Sari (150810010)
Dosen Pengampu
Puspita Rama Nopiana, S.E.,Ak.,M.M.,CA.
Dosen Pengampu
Puspita Rama Nopiana, S.E.,Ak.,M.M.,CA.
1.
Kelompok 1 (Mariana)
Apa
saja yang menentukan kecukupan bahan bukti audit?
Jawab
:
1.
Materialitas
Auditor
harus memberi pendapat pndahuluan atas tingkat materialitas laporan keuangan.
2.
Resiko
audit
Semakin
rendah resiko audit berarti tingkat kepastian yang meyakini auditor mengenai
ketepatan pendapat semakin tinggi
3.
Faktor
- faktor ekonomi
Auditor
memiliki keterbatasan sumber daya yang akan digunakan untuk memperoleh bukti
yang perlu sebagai acuan dalam memberikan atas laporan keuangan entitas.
4.
Ukuran
dan karakteristik populasi
Ukuran
populasi dan jumlah sampling bukti audit memeiliki hubungan yang searah.
Semakin besar populasi, semakin besar jumlah sample bukti audit yang diambil
dari populasi.
2.
Kelompok 2 (Susi)
Contoh
Hakekat bahan bukti, kasus yuridis, yang berhubungan dalam laporan keuangan?
Jawab
:
Contoh
, niko ditugaskan menjual barang-barang berupa selimut pada pelanggan yang
berada di tiban dan bengkong, akan tetapi uang hasil penjualan selimut yang
dibawa oleh niko dari bulan januari 2017 sampai bulan mei 2017 tidak semuanya
disetorkan kepada pemilik perusahaan tempat ia bekerja dengan alasan para
pembeli belum membayar. Tetapi, setelah dilakukan pengecekan terhadap pembukuan
penjualan barang milik niko ternyata para pelanggan telah melakukan pembayaran
kepada niko. Kemudian pemilik perusahaan mencocokan pembukuan yang dibuat oleh
niko dengan bon faktur. Ternyata sejak januari - mei 2017, niko telah merugikan
perusahaan yang dijimlahkan berkisar Rp 20.000.000.- pasalnya, dalam
persidangan pengadilan negri jaksa penuntut umum, Heri Santoso menuntut agar
terakwah (Niko) yang melakukan penggelapan uang sebesar Rp 20.000.000.- di
tempatnya bekerja dihukum selama 1 tahun penjara. Tuntutan tersebut sebagai
mana diancam dan diatur dalam pasal 374 KUHPidana.
3.
Kelompok 4 (Vivi)
Berikan
contoh dari akurasi mekanis ?
Jawab
:
Pengecekan
perkalian dalam faktur penjualan dan persediaan, menjumlah jurnal dan buku
tambahan dan mengecek bebean penyusutan dan biaya di bayar dimuka.
4.
Kelompok 5 (Veni)
Apakah
4 faktor yang menentukan, suatu bahan bukti tidak terpenuhi, apakah dapat
memberikan kesimpulan ?
Jawab
:
Menurut
kelompok kami relefansi, kopetensi, kecukupan, dan ketetapan waktu itu saling
berkaitan dan 4 faktor itu saling mendukung sehingga adanya 4 faktor tersebut
maka bahan bukti disajikan akan diandalkan atau kepercayaannya akan lebih
tinggi.
5.
Kelompok 6 (Vincent RK)
Bagaimana
cara kita mengetahui perkiraan auditor atas terjadinya kekeliruan dan ke
efektifitas struktur pengendalian intren?
Jawab
:
Untuk
mengetahui kekeliruan, dilihat dari laporan keuangan yang diaudit dengan bukti
audit apakah saldo perkiraan dilaporan keuangan sesuai dengan yang tertera di
bukti audit.
Untuk
mengetahui keefektifitas struktur pengendalian intern dilihat dari bagai mana
perusahaan tersebut menyusun laporan keuangannya beserta catatan-catatan. Jika
laporan keuangan disusun dengan rapi dan catatan yang lengkap, maka akan
meningkatkan keefektifitas pengendalian intern perusahaan tersebut.
6.
Kelompok 7 (Natalia)
Manakah
jenis-jenis bukti yang memiliki tingkat andalan paling tinggi?
Jawab
: menurut kelompok kami tingkat andalan paling tinggi adalah Auditing Fisik /
Pemeriksaan Fisik, dimana auditor melakukan pengecekan atau pemeriksaan secara
langsung dilapangan.
7.
Kelompok 8 (Yuli)
Apa
saja yang akan ditanyakan auditor kepada klien?
Jawab
: Tergantung apa yang diaudit oleh Auditor, Jika Auditor mengaudit Laporan
Keuangan maka yang dipertanyakan berhubungan Kas, Aktiva, Piutang serta Hutang
Dagang.
8.
Kelompok 9 (Shinta)
Apakah
semua auditor 7 jenis bukti tersebut? Atau boleh ada yang mis?
Jawab:
Menurut Kelompok kami tidak boleh, dikarenakan 7 Jenis Bukti tersebut merupakan
pelengkap atau bahan bukti pendukung bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya.
9.
Kelompok 10 (Febrita)
Prosedur
analisis, kenapa prosedur analitis yang satu-satunya dilakukan perkiraan tidak
material seperti apakah?
Jawab
: Menurut kelompok kami Prosedur analitis adalah prosedur yang paling umum digunakan
untuk mengaudit laporan tidak salah saji / tidak material sehingga apabila
suatu laporan diaudit oleh 2 auditor yang berbeda atau lebih, maka akan
menghasilkan 2 pendapat yang berbeda.
Daftar Pustaka
Wandanarum Puspa,Mayangsari Sekar .2012. Auditing pendekatan sektor publik dan privat. Jakarta : Media Bangsa